Jumat, 22 Juni 2012

RPP PKn SMP Kelas IX Semester 2


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Sekolah                                   : SMPN 1 MATARAM
Mata Pelajaran                      : Penidikan Kewarganegaraan
Kelas/Semester                      : IX / Genap
Pertemuan Ke-                      : 3
Alokasi Waktu                       : 4 x 45 Menit (2 kali pertemuan)
Standar Kompetensi             : 3. Menunjukkan Sikap Selektif Terhadap Dampak Globalisasi                                                               Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara (R)
Kompetensi Dasar                 : 3.1 Menjelaskan pengertian dan pentingnya globalisasi dalam                                                                 kehidupan berbangsa dan bernegara.
                                                  3.2 Mendeskripsikan Politik Luar Negeri Indonesia di Era                                                               Global.
                                                  3.3 Menganalisis dampak globalisasi dalam kehidupan berbangsa                                                           dan bernegara.
                                                  3.4. Menentukan kriteria dampak positif dan negatif globalisasi                                                             dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
                                                 
Indikator                                :  1. Menjelaskan pengertian politik luar negeri Indonesia.
2. Menjelaskan sejarah politik luar negeri Indonesia
 3. Menjelaskan tujuan politik luar negeri Indonesia.
4. Menjelaskan landasan politik luar negeri  Indonesia.
5. Mendeskripsikan peran politik luar negeri melalui perwakilan.

I. Tujuan Pembelajaran       :
a.       Siswa kelas IX diharapkan dapat menjelaskan pengertian politik luar negeri Indonesia  sesuai dengan pemahaman masing-masing yang telah dibaca dalam buku ajar.
b.      Siswa kelas IX diharapkan dapat menjelaskan sejarah politik luar negeri Indonesia dengan mengacu pada buku ajar  sehingga dapat menceritakan kembali bagaimana sejarah politik luar negeri Indonesia dengan menarik.
c.       Dengan membaca buku ajar , siswa kelas IX diharapkan dapat menjelaskan tujuan politik luar negeri Indonesia  sesuai pemahaman siswa minimal 4 dari tujuannya.
d.      Dengan menganalisis Undang-Undang dan membaca buku ajar , siswa kelas IX semester genap  dapat menjelaskan landasan politik luar negeri Indonesia.
e.       Dengan membaca dan memahami materi peran politik luar negeri melalui perwakilan, siswa kelas IX diharapkan dapat mendeskripsikan bagaimana peran politik luar negeri melalui perwakilan dengan baik.
II. Materi Ajar                       :
1.      Pengertian politik luar negeri
            Negara membutuhkan Negara lain dalam pergaulan di lingkungan internasional. hubungn antarnegara diwujudkan alam politik luar negeri yang biasanya terdapat dalam dokumen ukum ketatanegaraan. Miriam Budiardjo dalam bukunya Dasar-Dasar Ilmu Politik (Suprihatini Amin & Suparyanto Yudi. 2011. Pendidikan Kewarganegaraan. Hlm. 87) menyatakan bahwa politik adalah bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem politik (negara) yang menyangkut proses menentukan tujuan – tujuan dari sistem dan melaksanakan tujuan-tujuan itu. Luar negeri adalah daerah, tempat, atau wilayah yang bukan merupakan bagian dari daerah, tempat atau wilayah sendiri. Dalam pengertian kita sehari-hari, luar neeri diartikan negara-negara lain di luar negara Indonesia.
            Dari pengertian tersebut dapat di artikan bahwa politik luar negeri merupakan beragamnya kegiatan dalam suatu system politik (Negara) menyangkut proses menetukan tujuan dari system tersebut serta melaksanakan tujuan tersebut dalam rangka menjalin hubungan antarnegara atau dalam pergaulan internasional. Politik luar negeri juga di artikan sebagai kebijakan yang ditetapkan suatu Negara sebagai alat untuk mengatur mekanisme hubungan antarnegara di lingkungan Indonesia.
2.      Sejarah politik luar negeri
            Politk luar negeri Indonesia merupakan hasil perkembangan sejarah ketatanegaraan selama kurun waktu yang panjang. pada tahun pertama berdirinya, Negara Indonesia menghadapi beragam permasalahan. Salah satu permasalah yang penting adalah usaha konsolidasi bagi kelangsungan hidup sebuah Negara yang berdaulat dan merdeka. Ancaman terhadap kedaulatan dan kemerdekaan Indonesia berasal dari pihak Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia. Ancaman tersebut mendorong pemerintah Indonesia merumuskan politik luar negerinya.
a.       Pada tanggal 2 September 1948 pemerintah Indonesia menyatakan tentang sikap politik luar negerinya. Sikap politik luar negeri Indonesia disampaikan oleh pemerintah di hadapan Badab Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat. Pada kesempatan tersebut Wakil Presiden Drs. Moh Hatta antara lain menyatakan bahwa Indonesia jangan menjadi objek dalam peta politik internasional. Akan tetapi, Indonesia harus menjadi subjek yang berhak menentukan sikap sendiri dan memperjuangkan tujuan sendiri, yaitu Indonesia merdeka seluruhnya. Pernyataan ini menjadi dasar kebijakan politik luar negeri Indonesia yang bebas. Pernyataan tersebut didasarkan atas kondisi politik internasional pada waktu itu, yaitu adanya pertentangan antara dua blok negara besar, Amerika Serikat (Blok Barat) dan Uni Soviet (Blok Timur).
b.      Pada tanggal 21 September 1950  pemerintah memberikan keterangan kepada DPR. Inti keterangan tersebut bahwa dalam menjalankan politik luar negerinya, pemerintah berpedoman pada kepentingan rakyat. Pemerintah berusaha ikut serta membantu PBB dalam rangka memelihara perdamaian dunia. Utuk mencapai tujuannya, pemerintah menjalankan politik luar negeri yang bebas. Dengan politik bebas, pemerintah berusaha mencapai cita-cita umum kemanusiaan. Poliik bebas bukanlah politik oportunis, melainkan politik yang dijalankan atas cita-cita kemanusiaan yang luhur.
c.       Pada tanggal 21 Mei1952 pemerintah secara lebih tegas merumuskan politik luar negerinya. Pemerintah menyatakan bahwa dasar politik luar negeri Indonesia adalah Pancasila, yaitu pandangan hidup bangsa yang menghendak perdamaian dunia. Pemerintah berusaha memelihara hubungan persahabatan antarbangsa dan negara sahabat atas dasar sikap saling menghargai dan saling menghormati. Indonesia memperjuangkan cita-cita bangsanya melalui lembaga internasional PBB. Politik bebas bukanlah politik yang didasarkan atas perinsip netralitet. Setiap negara yang menjalankan politik netralitet harus menggunakan hak dan kewajiban menurut hukum internasional. Pernyataan pemerintah pada tanggal 21 Mei 1952 ternyata menimbulkan kesalahpahaman, baik dari kekuatan social politik dalam negeri maupun luar negeri. Untuk mengatasi kesalahpahaman terebut, pemerintah menambahkan kata aktif sehingga politik luar negeri Indonesia menjadi politik luar negeri bebas dan aktif.

Prinsip politik luar negeri yang bebas aktif mengandung pengertian sebagai berikut :
a)    Bebas
      Politik luar negeri yang bebas diartikan bahwa Indonesia memiliki kebabasan untuk menentukan sikap dan pandangan terhadap masalah internasional. Sikap ini mendorong Indonesia terlepas dari ikatan kekuatan negara adidaya dunia yang secara ideologis bertentangan. Bangsa Indonesia juga tidak mencampuri urusan dalam negeri bangsa lain sehingga tidak mengabaikan kedaulatan tiap-tiap negara.
b)    Aktif
      Politik luar negeri yang aktif di artikan bahwa negara Indonesia secara aktif memperjuangkan terpeliharanya perdamaian dunia, memperjuangkan kebebasan dan kemerdekaan bangsa-bangsa di dunia, memperjuangkan ketertiban dunia, serta menciptakan keadilan social yang menyeluruh di penjuru dunia.
3.      Tujuan politik luar negeri Republik Indonesia
            Tujuan politik luar negeri Indonesia secara jelas tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea pertama dan keempat. Pada Pembukaan UUD 1945 dijelaskan beberapa hal sebagai berikut:
a)      Indonesia menginginkan setiap manusia di dunia dapat bergaul secara damai satu dengan lain,menghormati hak asasi manusia, dan kedaulatan negara masing-masing.
b)      Indonesia menghendaki pergaulan internasional yang tertib tanpa adanya pertikaian, peperangan, maupun penjajahan (imperialisme) oleh satu negara terhadap negara lain.
c)      Indonesia mengupayakan agar tidak terjadi kesenjangan ekonomi, sosial, dan politik antara negara yang satu dan negara lain.
d)     Indonesia berusaha agar hasil pembangunan nasional tidak hanya dinikmati oleh bangsa Indonesia sendiri, tetapi juga disumbangkan kepada masyarakat negara-negara lain.
e)      Indonesia berusaha memperkuat sendi-sendi hukum internasional dan berpartisipasi aktif dalam organisasi internasioanl untuk mewujudkan perdamaian dunia yang abadi.
      Sementara itu, Moh Hatta dalam bukunya Dasar Politik Luar Negeri Republik Indonesia merumuskan tujuan politik luar negeri Indonesia antara lain :
a)      mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara
b)      memperoleh barang-barang yang diperlukan dari luar untuk memperbesar kemakmuran rakyat apabila barang-barang tersebut tidak atau belum di hasikan sendiri
c)      meningkatkan perdamaian internasional sebagai modal pembangunan negara dan memperoleh syarat-syarat yang diperlukan untuk memperbesar kemakmuran rakyat, seta
d)     meningkatkan persaudaraan antarbangsa sebagai pelaksanaan cita-cita yang tersimpul dalam Pancasila sebagai dasar dan filsafat negara Indonesia.
4.      Landasan politik luar negeri Indonesia
            Pijakan landasan politik luar negeri Indonesia meliputi landasan idiil, landasan struktural, dan landasan operasional. Adapun penjelasan dari landasan-landasan tersebut sebagai berikut :
a)      Landasan idiil : Pancasila
1.      Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, bahwa bangsa Indonesia mengakui manusia sebagai ciptaan Tuhan yang bermartabat sama, tanpa memandng asal usul keturunan.
2.      Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, menunjukkan pandangan bangsa Indonesia yang menolak penindasan manusia atas manusia atau pengisapan oleh bangsa lain. Atas dasar tersebut, Indonesia secara aktif menentang segala bentuk penjajahan.
3.      Sila Persatuan Indonesia, menunjukkan pandangan bangsa Indonesia yang menempatkan persatuan dan kesatuan bangsa sebagai sesuatu yang penting. Oleh karena itu, politik luar negeri Indonesia perlu memperhatikan dan mengabdi kepada kepentingan nasional bangsanya.
4.      Sila Kerakyatan yang ipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, menunjukkan pandangan bangsa Indonesia agar setiap masalah yang terjadi dapat diselesaikan melalui musyawarah untuk mencapai mufakat
5.      Sila Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, menunjukkan pandangan bangsa Indonesia yang menginginkan terwujudnya keadilan social secara internasional dengan mengembangkan perbuatan yang luhur serta mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dalam pergaulan internasional.
b)      Landasan konstitusional : UUD 1945
1.      Pembukaan UUD 1945 alinea pertama yang berbunyi, “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan peradilan”
2.      Pembukaan UUD 1945 alinea keempat yang berbunyi, “…. ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial ….”
3.      Pasal-pasal UUD 1945
(a)    Pasal 11 : Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain.
(b)   Pasal 13 :
(1)   Presiden mengangkat Duta dan Konsul
(2)   Dalam hal mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat
(3)   Presiden menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan timbangan Dewan Perwakilan Rakyat
c)      Landasan Operasinal
(a)    Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri
(b)   Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional

5.      Peran politik luar negeri melalui perwakilan
            Hubungan antarnegara dapat terjalin dengan lancer jika ada perwakilan Negara. Artinya, setiap negara perlu memiliki  perwakilan untuk menjalankan wewenang dari pemerintah untuk menjalin hubungan antarnegara. Perwakilan Negara diartikan sebagai orang-orang yang ditunjuk oleh pemerintah untuk menjadi perwakilan resmi negaranya di Negara lain. Orang-orang yang ditunjuk oleh pemerintah untuk menjadi wakil resmi negaranya di Negara lain biasanya disebut diplomatik. Diplomat bertugas mewakili pemerintah untuk menjalankan kepentingan nasional di tingkat internasional. Selain itu, diplomatik juga bertugas menjalin kerja sama dengan pemerintah di Negara tempat perwakilan di tempatkan.
            Pemerintah Indonesia membentuk perwakilan-perwakilan di Negara sahabat yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
a.       Kementrian luar negeri
      Kementerian  luar negeri merupakan kementerian yang dikepalai oleh menteri luar negeri. Kementerian luar negeri bertanggung jawab terhadap hubungan antarnegara dan organisasi internasional. Kementerian luar negeri memiliki fungsi eksekutif, yaitu menjabarkan politik luar negeri yang bebas dan aktif serta menjalin dan mengelola hubungan internasional.
Tugas umum kementerian luar negeri antara lain :
a)      Menjaga agar pelaksanaan politik luar negeri Republik Indonesia tidak menyimpang dari peraturan pemerintah dan tetap berpedoman pada kepentingan nasional.
b)      Menjaga nama baik, kedaulatan dan martabat Republik Indonesia di mata dunia internasional.
Beragam tugas yang harus dilaksanakan oleh kementrian luar negeri menyebabkan kementrian ini memiliki peran penting. Fungsi dan peran kementrian luar negeri Republik Indonesia dalam menjalin hubungan antarnegara sebagai berikut:
a)      Membawa aspirasi nasional ke tengah pergaulan antarnegara derta melaksanakan tugas pemerintahan dan pembangunan yang meliputi bidang politik dan hubungan luar negeri.
b)      Membantu presiden dalam melaksanakan politik luar negeri Republik Indonesia yang bebas dan aktif dengan berorientasi pada kepentingan nasional.
c)      Melaksanakan dan membina hubungan dengan negara-negara lain, baik hubungan yang bersifat politis maupun nonpolitis.
d)     Mengolah, merumuskan, menilai data, dan bahan dari berbagai sumber kemudian menentukan langkah-langkah yang diperlukan.
e)      Memiliki tanggung jawab atas tugas pengawasan terhadap perwakilan diplomatik dan perwakilan konsuler.
b.      Perwakilan Diplomatik
      Perwakilan diplomatik adalah petugas (wakil) negara yang dikirim atau bertugas di negara lain untuk menjalin hubungan resmi antar negara. Perwakilan ini merupakan alat perlengkapan utama dalam hubungan antarnegara. Perwakilan diplomatik berperan sebagai penyambung negara yang diwakilinya.
Adapun peran perwakilan diplomatik antara lain sebagai berikut :
a)      Menentukan tujuan dengan menggunakan semua daya dan tenaga dalam mencapai tujuan nasional.
b)      Menyesuaikan kepentingan bangsa lain dengan kepentingan nasional sesuai sumber daya manusia yang ada.
c)      Mentukan tujuan nasional sejalan atau berbeda dengan kepentingan negara lain.
d)     Menggunakan sarana dan kesempatan yang ada dengan sebaik-baiknya.

III. Metode Pembelajaran    : Cooperative Learning tipe Jigsaw
IV. Langkah-langkah Pembelajaran
  1. Kegiatan Awal:
Pertemuan 1
G u r u
S i s w a
1.      Kegiatan awal/Pendahuluan (15 menit)
1)      Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran
2)      Presensi
3)      Menyampaikan ruang lingkup pembelajaran yang akan di pelajari
4)      Menyampaikan tujuan pembelajaran dan manfaat pembelajaran dari materi yang akan dipelajari
5)      Menyampaikan metode yang akan digunakan saat pembelajaran
6)      Menginformasikan kompetensi yang akan dicapai.


2.   Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
1)   melibatkan siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari
2)   menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber bahan lain
3)   memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa serta antara siswa dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya
4)   melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.
b.  Elaborasi
1)      Siswa diberi kesempatan oleh guru mengkaji buku untuk menanamkan pemahaman tentang pengertian politik luar negeri Indonesia
2)      Siswa membaca dan memcermati buku ajar pkn mengenai sejarah politik luar negeri Indonesia
3)      Guru mengelompokkan siswa menjadi  5 kelompok yang masing-masing kelompok beranggotakan 5 orang secara heterogen, kemudian diberi kesempatan membaca dan memahami materi sesuai dengan materi yang diberikan tiap-tiap kelompok.
4)      guru membagikan materi kepada setiap kelompok dengan materi yang berbeda.
5)      guru meminta perwakilan setiap kelompok untuk menjelaskan materi yang telah didiskusikan dengan memberikan batasan waktu.
c.       Konfirmasi
1)   guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, maupun terhadap keberhasilan peserta didik
2)   memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber
3)   memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan
4)   memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
-      berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar
-      membantu menyelesaikan masalah
-      memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi
-      memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh
-      memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
5)   Guru mengamati hasil diskusi yang dilakukan siswa melalui perwakilan.
3.      Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
1)   siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari
2)   menggunakan sumber bahan yang disiapkan
3)   siswa berinteraksi dengan siswa lainnya, guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya
4)   siswa secara aktif ikut terlibat dalam setiap kegiatan pembelajaran


b.      Elaborasi
1)   Siswa membaca buku dan  memahami pengertian politik luar negeri Indonesia.
2)   Siswa menjelaskan dengan baik secara lisan mengenai sejarah politik luar negeri.
3)   siswa membagi diri menjadi beberapa kelompok yang masing-masing beranggotakan 5 orang.
4)   siswa mendiskusikan materi yang berbeda sesuai dengan pembagian yang diperoleh.
5)   siswa menyampaikan hasil diskusi kelompok melalui perwakilan.











c.  Konfirmasi
1)   siswa melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan
2)   memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar
3)   Siswa melakukan diskusi bersama dengan memperhatikan wakil dari masing-masing kelompok.
4.      Kegiatan Penutup ( 10 menit)
      Dalam kegiatan penutup, guru:
a.    bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman/simpulan  pelajaran
b.    melakukan penilaian terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara berkelompok dan terprogram
c.    memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
d.   menyampaikan materi pembelajaran selanjutnya yang dipelajari siswa yang berkaitan dengan kompetensi dasar.

3. Kegiatan Penutup ( 10 menit)
      Dalam kegiatan penutup, siswa melakukan:
a.    siswa bersama guru membuat rangkuman atau/simpulan pelajaran
b.   melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan


Penilaian Pertemuan 1
Indikator Pencapaian
Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
Instrumen
Skor
Bobot
1.1.1   Menjelaskan pengertian politik luar negeri Indonesia
Tes Tertulis
Uraian
Jelaskan  pengertian politik luar negeri Indonesia dengan benar !
2
C2
1.1.2   Menjelaskan sejarah Politik Luar Negeri Indonesia.
Tes Tertulis
Uraian
Jelaskan dengan singkat sejarah politik luar negeri Indonesia !
2
C2
     
Penilaian Pertemuan 2
G u r u
S i s w a
1.    Kegiatan awal/Pendahuluan( 10 menit)
1.    Apersepsi
1)   Menanyakan materi yang sudah dipelajari dan hubungannya dengan materi yang akan dipelajari
2)   Menyampaikan ruang lingkup pembelajaran
3)   Menyampaikan tujuan pembelajaran
4)   Menyampaikan manfaat pembelajaran
5)   Menginformasikan kompetensi yang akan dicapai.

2.    Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
1)      Memberi kesempatan kepada siswa untuk mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari
2)      menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber bahan lain
3)      memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa serta antara siswa dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya
4)      melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran
b. Elaborasi
1)   Siswa diberi kesempatan membaca dan menjelaskan tujuan politik luar negeri minimal 4 dengan menggunakan pemahaman dari buku ajar.
2)    Siswa diberi kesempatan membaca dan memahami landasan politik luar negeri Indonesia
3)   siswa diperintah membaca dan memahami sesuai dengan buku peran politik luar negeri melalui perwakilan 
4)   guru meminta perwakilan setiap kelompok untuk menjelaskan materi yang telah didiskusikan dengan memberikan batasan waktu.

c.    Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi ini guru:
1)   memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, maupun terhadap keberhasilan peserta didik
2)   memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber
3)   memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan
4)   memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
-      berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar
-      membantu menyelesaikan masalah
-      memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi
-      memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh
-      memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
5)   mengarahkan siswa untuk melanjutkan diskusi dengan kelompok selanjutnya.
6)   Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan  dan penyimpulan
2.   Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
1)   siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari
2)   menggunakan sumber bahan
3)   siswa berinteraksi dengan siswa lainnya, guru, lingkungan, dan sumber belajar lain.
b.       
b. Elaborasi
1)   Siswa dapat menjelaskan tujuan politik luar negeri minimal 4 point dengan baik.
2)   Siswa dapat mengemukakan beberapa landasan politik luar negeri sesuai dengan buku ajar.
3)   Siswa memahami politik luar negeri Indonesia
4)   siswa menyampaikan hasil diskusi kelompok melalui perwakilan.











c.  Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi ini guru:
5)   siswa melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan
6)   memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar
7)   dengan berdiskusi, siswa melakukan tanya jawab sesuai materi yang disampaikan
8)   Siswa bertanya jawab dengan guru untuk meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan  dan penyimpulan
1.    Kegiatan Penutup ( 10 menit)
            Dalam kegiatan penutup, guru:
a.    bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman/simpulan  pelajaran
b.    melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram
c.    memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
d.   menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

3. Kegiatan Penutup ( 10 menit)
     Dalam kegiatan penutup, siswa melakukan:
a.    siswa bersama guru membuat rangkuman atau/simpulan pelajaran
b.    melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan




Penilaian penilaian 2
Indikator Pencapaian
Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
Instrumen
Skor
Bobot
3.2.3Menjelaskan tujuan Politik Luar Negeri Indonesia
Tes tertulis
Uraian
Jelaskanlah tujuan politik luar negeri Indonesia menurut Moh Hatta !
2
C2
3.2.4Menjelaskan landasan Politik Luar Negeri  Indonesia.

Tes Tertulis
Uraian
Jelaskanlah landasan politik luar negeri dengan baik dan benar !
2
C2
3.2.5Mendeskripsikan Peran Politik Luar Negeri melalui perwakilan.

Tes Tertulis
Uraian
Sebutkan dan jelaskan 2 peran politik luar negeri melalui perwakilan !
10
C2

Penilaian non tes
Penilaian Afektif
No.
Aspek yang dinilai
Nilai/Skor
Keterangan
01.
Kerja sama  yang solid antar kelompok terkait materi yang dibahas masing-masing kelompok.


02
Menghargai pendapat kelompok lain saat diskusi terkait materi masing-masing kelompok.


03
Menjunjung tinggi nilai tenggang rasa dalam perbedaan pendapat terkait materi masing-masing dalam kelompok.


04
Cara berpenampilan dan berbicara kepada teman saat berdiskusi.




Keterangan :
                     Tidak Aktif          :   D – C
                     Akti                      :   B
                        Sangat Aktif         :   A
V. Alat/Bahan/Sumber Belajar:
a. Buku paket mata pelajaran PKn karya Suprihatini Amin & Suparyanto Yudi. 2011. Pendidikan Kewarganegaraan. Hlm. 87.
b. UUD 1945 yang telah diamandemen

Total Tayangan Halaman

Popular Posts

Recent Posts

Blogger news

Download

Blogger Tricks

Blogger Themes