Naik Angkot 5 Jam Demi Temani Anak Ikut SNMPTN
Foto: Rifa Nadia/okezone
OKE ZONE.COM. JAKARTA - Peran orangtua tidak bisa dilepaskan
dalam pelaksanaan ujian tulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi
Negeri (SNMPTN) 2012. Para orangtua pun tampak antusias mengantar dan
mendampingi anak mereka dalam pelaksanaan tes bidang studi hari ini.
Salah satunya Jueni. Dia rela menempuh perjalanan dengan angkutan umum sekira lima jam dari Tangerang untuk mengantar putrinya, Siti Asmadiah, menempuh ujian SNMPTN di Universitas Indonesia (UI), Depok.
"Anak saya memang minta ditemani karena tidak berani. Pulang sekolah memang selalu langsung pulang sehingga tidak tahu jalan," ujar Jueni, di kampus UI Depok, Rabu (13/6/2012).
Jueni menyebut, sang putri, yang merupakan alumnus sebuah MAN di Tangerang tersebut, memilih jurusan Sastra Arab UI pada SNMPTN tahun ini. "Untuk persiapannya, saya tidak tahu dia mengikuti les atau tidak. Saya hanya mengantar," selorohnya.
Hal serupa dilakukan Nurhabiba. Bersama anak perempuannya yang masih kecil, dia rela menunggui anaknya Janiar yang tengah mengikuti ujian tulis SNMPTN 2012. Nurhabiba menyebutkan, Janiar merupakan alumnus SMKN 1 Tanah Abang. Berasal dari keluarga tidak mampu, Janiar berkeinginan kuat untuk mengubah nasib keluarga mereka.
"Saya pastikan apa alasan Janiar mengikuti SNMPTN. Jangan sampai karena sekadar mengikuti tren. Sebab, untuk setiap formulir pendaftaran membutuhkan uang yang tidak sedikit," katanya menjelaskan.
Mendengar alasan Janiar, Nurhabiba pun luluh. Dengan bantuan dari saudaranya, Janiar dapat mengikuti SNMPTN. "Anak saya memang tidak terlalu pintar. Tapi dia bilang ingin mengubah nasib keluarga dengan ikut SNMPTN karena dia sadar untuk bekerja dibutuhkan syarat minimal lulusan D-3 atau S-1," ungkap ibu yang baru tertimpa musibah kebakaran itu.(rfa)
Salah satunya Jueni. Dia rela menempuh perjalanan dengan angkutan umum sekira lima jam dari Tangerang untuk mengantar putrinya, Siti Asmadiah, menempuh ujian SNMPTN di Universitas Indonesia (UI), Depok.
"Anak saya memang minta ditemani karena tidak berani. Pulang sekolah memang selalu langsung pulang sehingga tidak tahu jalan," ujar Jueni, di kampus UI Depok, Rabu (13/6/2012).
Jueni menyebut, sang putri, yang merupakan alumnus sebuah MAN di Tangerang tersebut, memilih jurusan Sastra Arab UI pada SNMPTN tahun ini. "Untuk persiapannya, saya tidak tahu dia mengikuti les atau tidak. Saya hanya mengantar," selorohnya.
Hal serupa dilakukan Nurhabiba. Bersama anak perempuannya yang masih kecil, dia rela menunggui anaknya Janiar yang tengah mengikuti ujian tulis SNMPTN 2012. Nurhabiba menyebutkan, Janiar merupakan alumnus SMKN 1 Tanah Abang. Berasal dari keluarga tidak mampu, Janiar berkeinginan kuat untuk mengubah nasib keluarga mereka.
"Saya pastikan apa alasan Janiar mengikuti SNMPTN. Jangan sampai karena sekadar mengikuti tren. Sebab, untuk setiap formulir pendaftaran membutuhkan uang yang tidak sedikit," katanya menjelaskan.
Mendengar alasan Janiar, Nurhabiba pun luluh. Dengan bantuan dari saudaranya, Janiar dapat mengikuti SNMPTN. "Anak saya memang tidak terlalu pintar. Tapi dia bilang ingin mengubah nasib keluarga dengan ikut SNMPTN karena dia sadar untuk bekerja dibutuhkan syarat minimal lulusan D-3 atau S-1," ungkap ibu yang baru tertimpa musibah kebakaran itu.(rfa)
http://kampus.okezone.com/read/2012/06/13/417/646402/naik-angkot-5-jam-demi-temani-anak-ikut-snmptn
Tidak ada komentar:
Posting Komentar